Wednesday 26 May 2010

komplain untuk bank muamalat

di sini adalah komplain terhadap bank muamalat saya pribadi memiliki pengalaman buruk uang saya 500 ribu hilang di ATM tapi tidak di bantu oleh pihak bank muamalat cabang tegal silahkan jika yang ingin share

Sunday 23 May 2010

bank muamalat komplain 4

Keluhan Nasabah Shar-E Bank Mualamat Syariah Yogyakarta


DESCRIPTION

Nama saya Iswara Noor Raditya Akbar dari Yogyakarta. Saya menjadi nasabah Bank Muamalat Syariah Shar-E selama lebih dari dua tahun, dengan nomor kartu 601923 915 0996299. Saya mempunyai keluhan dan mohon mendapat perhatian.

Pada tanggal 17 Februari 2010, saya mengisi saldo Kartu Shar-E saya sebesar Rp550.000 melalui Kantor Pos Yogyakarta cabang Mergangsan. Kemudian pada tanggal 19 Februari 2010, saya menarik uang saya melalui ATM BRI di Jalan Urip Sumohardjo (Jalan Solo, depan Gedung Wanitatama/Universitas Islam Negeri Yogyakarta Sunan Kalijaga) Yogyakarta.

Pada transaksi pertama, saya memencet tombol nominal penarikan sebesar Rp100 ribu, namun terjadi kegagalan. Di layar ATM tertulis kira-kira seperti ini, "Maaf transaksi Anda tidak berhasil karena jaringan komunikasi terputus." Setelah itu kartu Shar-E saya keluarkan dari mesin ATM.

Saya mencoba sekali lagi dengan kembali memasukkan kartu (dan memencet nominal penarikan yang sama, Rp100 ribu), tapi lagi-lagi gagal dengan dalih yang sama.

Kemudian saya pindah ke mesin ATM dari bank yang lain, yakni ATM Bank Mandiri KCP Yogya Wisma KPU 2 (terletak tidak jauh dari ATM BRI yang tadi). Kali ini transaksi berhasil, dan uang Rp100 ribu keluar dari mesin ATM Mandiri.

Namun, di struk ATM Mandiri yang saya terima ternyata tertulis bahwa sisa saldo saya adalah Rp250 ribu, dari yang tadinya Rp550 ribu. Kuat dugaan, berkurangnya uang saya itu disebabkan transaksi yang gagal sebelumnya, yakni di ATM BRI sebanyak dua kali Rp100 ribu.

Terus terang, saya agak kecewa dengan peristiwa ini karena hingga saat ini Bank Mualamat Syariah belum memiliki mesin ATM sendiri, sehingga agak meresahkan jika terjadi kasus seperti ini (dengan menarik uang kartu Shar-E dari mesin ATM bank lain).

Maka dari itu, dengan segala hormat dan kerendahan hati, saya memohon penjelasan dari pihak Bank Muamalat Syariah, dan apakah uang saya bisa kembali. Saya hanya seorang mahasiswa sekaligus sebagai pekerja swasta yang berpenghasilan tidak seberapa, dan yang "hanya" uang Rp200 ribu itu sangat berarti bagi saya.

Demikian keluhan dari saya. Mohon perhatian dan tindak lanjut secepatnya dari pihak Bank Muamalat Syariah untuk menunjukkan profesionalitas dan pelayanan yang baik serta tidak kalah dengan bank-bank lain. Atas perhatian dan kerjasamanya, saya ucapkan terimakasih sebesar-besarnya.

Saya tunggu respons dari Bank Muamalat. Sebagai catatan, saya masih menyimpan tanda bukti penyetoran dari Kantor Pos dan struk penarikan terakhir dari Bank Mandiri.

Hormat saya,
Iswara Noor Raditya Akbar
Tegal Rejo, Tamantirto, Kasihan, Bantul, Yogyakarta
085743093503
dejavaraditya@yahoo.co.id

bank muamalat kompalain 3

surat terbuka untuk bank muamalat dan kantor pos

hari kemaren tanggal 24 maret 2008, saya kirim uang ke rekening dadeng ali hasan dengan no rekening 9067675799 melalui kantor pos. sampe jam ini saya ceck melalui phone ke cs Bank Muamalat, ternyata nggak bisa ngasih informasi, karena yang berkompeten adalah bank muamalat pusat?

saya coba konfirm ke kantor pos, mereka bilang sedang melakukan konfirmasi ke bank muamalat pusat, dan ternyata belum ada jawaban?halah malah di pimpong

saya terus pantau uang saya itu apakah sudah masuk rek pak dadeng apa belum, dan sampai kini belum jelas?

jadi gimana sih ini, kantor pos yang aneh, apa bank muamalat tak mempersiapkan prasarana yang bagus. kalo untuk sekedar pengiriman sih nggak masalah, tapi ini masalah bisnis yang perputarannya per detik, tolong dech.

syariah ok, profesional jangan di tinggalkan! plis dech

bank muamalat komplain 2

Disclaimer; ini bukanlah suatu usaha untuk mencemarkan nama baik sebuah bank ataupun seseorang, ini hanya merupakan cerita pengalaman saya pribadi, jadi kalo di kemudian hari saya juga di tahan seperti kasus PRITA maka semakin tampaklah siapa yang bodoh dan siapa yang pintar

kprBulan Juli kemarin saya sempat di bingungkan dengan pilihan, meneruskan kontrak rumah atau membeli rumah. Jujur saja ini bagaikan makan buah simalakama, kenapa? misalkan saya tetap kontrak rumah, okelah gaji masih lumayan, tapi kapan saya punya rumah?, kalau saya beli rumah, gaji jelas terpotong cukup lumayan, kerja harus lebih keras, lelah, mumet tapi punya rumah sendiri, kalau saya tunda hingga tunjangan renumerasi yang entah kapan turunnya, bisa-bisa harga rumah juga ikutan melonjak (tahu sendiri kan,… harga selalu naik seiring dengan kenaikan gaji PNS).

Akhirnya saya nekat untuk ambil rumah bekas, dengan pertimbangan perumahan yang baru rata-rata memiliki luas tanah yang mungil, sedang yang lama-lama masih memiliki tanah yang lumayan, pilihan jatuh di sebuah rumah bekas di lokasi perumahan yang tepat berada di tengah kota CIlacap. Karena ndak punya uang, saya berniat untuk menggunakan jasa KPR, pilihan pertama jatuh di Bank Muamalat dengan pertimbangan;

  • Proses yang mudah dan cepat
  • DP cukup 10%
  • Memakai system syariah
  • Besar angsuran di sesuaikan dengan kemampuan

Jangan salah persepsi, ini semua tertulis di brosur yang di berikan oleh pegawai Bank Muamalat di Cilacap lho, jadi bukan karangan saya.

Beberapa hari kemudian saya mengajukan aplikasi KPR dengan semua persyaratan yang lengkap, dan saya serahkan di Kantor Kas Cilacap, kebetulan salah satu pegawainya adalah mantan teman kuliah (jujur saja saya ndak inget dia dan sampe sekarangpun saya masih kesulitan untuk mengingat siapa dia, padahal dia langsung ingat nama saya pada saat pertama ketemu di kantor kas tersebut). Pada saat saya mengajukan aplikasi melalui dia memang sempat ngobrol sebentar tentang program KPR Bank Muamalah ini dan menurut informasi dari dia saat ini Bank sedang berkonsentrasi untuk mengumpulkan dana, sehingga proses KPR juga di perketat, okelah yang penting saya minta untuk selalu di informasikan tentang perkembangan aplikasi saya, dan kamipun bertukar nomer handphone. Kalau tidak salah saya mengajukan aplikasi itu di hari Jumat tanggal 3 Juli 2009.

Sekitar tanggal 7 Juli saya mengirimkan SMS ke “teman” tadi karena dia tidak juga memberikan kabar, dan jawabannya sungguh mengejutkan yaitu aplikasi saya di tolak tanpa ada proses penjelasan ataupun konsultasi mengenai apa yang kurang dari aplikasi saya, apakah gaji saya kurang besar sehingga tidak memenuhi plafon?…dia hanya menjawab bahwa untuk sementara program KPR Muamalat di tutup. Akhirnya saya minta untuk pengembalian aplikasi bila memungkinkan agar bisa saya ajukan ke bank yang lain, dia jawab oke ntar dia ambilkan dulu di Kantor Purwokerto. Namun hingga tanggal 9 Juli 2009 tidak ada kabar sedikitpun dari dia, sehingga saya akhirnya menghubungi Kantor Purwokerto, dan menanyakan kejelasan apakah benar program KPR Muamalat di tutup?, dan jawabannya sangatlah mengejutkan karena CS nya bilang bahwa program itu masih ada,… NAH LOH??? kemudian saya menanyakan keberadaan aplikasi saya, dan dijawab oleh CS nya akan di telusuri terlebih dahulu dan dia minta saya untuk meninggalkan nomer handphone saya. Hingga siang sekitar jam 2 saya tidak menerima satupun berita dari Bank Muamalah Purwokerto, hingga kemudian saya menghubungi mereka kembali, kali ini yang menerima suara laki-laki, yang bernama ha**d, dia malah kebingungan dan terkesan tidak tahu menahu, Nah LOH? sebegitu buruknyakah koordinasi di Bank Mumalah Purwokerto? dan dia minta saya meninggalkan no handphone saya lagi agar bisa dihubungi, terang saja saya TOLAK, buat apa meninggalkan nomer handphone dua kali untuk masalah yang sama? dan saya bilang kalau memang serumit itu berurusan lewat telepon okelah saya akan datang langsung ke kantor Bank Muamalah Purwokerto untuk mengambil berkas sekalian meng”Clear”kan masalah aplikasi KPR saya, dan sama ha**d di setujui sekitar jam 9 pagi besok harinya. AJAIB sekitar jam 3-an handphone saya berdering dan ternyata dari CS wanita yang pertama tadi dan dia bilang bahwa aplikasi di bawa sama pak “teman” saya dan bisa di ambil di Kantor Cilacap dan saya tidak perlu ke Purwokerto, Kemudian saya tanya apakah saya perlu mengajukan ulang aplikasi saya? di jawab tidak perlu,….. NAH LOH??? koq aneh yah??

Pada tanggal 9 Juli 2009 saya datang ke Bank Mandiri Syariah untuk menanyakan masalah KPR di sana, dan jujur saja layanan di sana berbanding 180 derajat dengan Bank Muamalat, disana saya langsung di temui oleh AO nya sendiri dan di jamu di ruang rapat walaupun cuman dapat air mineral tapi menurut saya itulah seharusnya layanan yang di berikan bank kepada nasabahnya ya kan? pada 10 Juli 2009 saya mengajukan aplikasi KPR di Bank Mandiri Syariah, walaupun persentase cuman 70% dari harga rumah, dan angsuran yang sedikit lebih tinggi di banding Muamalat tapi bagi saya bukan suatu masalah toh yang penting layanannya bagus (entah jika besok-besok layanannya memburuk) minimal saya di berikan penjelasan sejelas-jelasnya bahkan persyaratan yang menurut Bank kurangpun di beritahukan untuk dilengkapi,….

Hingga saat ini saya masih menunggu kabar aplikasi KPR saya dari Bank Mandiri Syariah karena kebetulan AO nya sedang workshop di Bandung ato Bogor,….. saya agak lupa :D doakan saja agar di setujui yaa???? AMIEN

Kesimpulan saya;

apabila berurusan dengan pihak Bank, jangan pernah berurusan dengan kantor KAS, usahakan agar datang langsung ke Kantor Cabang, KCU minimal KCP dan minta langsung ketemu dengan person in charge jangan titip sama “teman” dan pastikan anda kesana berseragam lengkap kalo perlu dengan semua atribut baik wajib ataupun sunnah, karena ternyata orang masih memandang seragam dibanding orangnya

Catat nama orang-orang bank yang berurusan dengan anda, apabila perlu catat juga ucapan mereka, lebih baik lagi kalau bawa perekam, itu penting karena bisa ada masalah anda tidak akan di salahkan oleh BANK

Hingga saat ini tidak ada satupun BANK yang benar-benar memihak kepada rakyat kecil, ingat itu!! kalau tidak percaya silakan coba sendiri, pedagang kecil, miskin akan jauh lebih susah mendapatkan kredit di BANK di bandingkan bila anda naik MERCY dan berpakaian perlente.

Penutup;

Bila ada yang menuntut saya karena pencemaran nama baik, baik dengan KUHP ataupun dengan UU ITE, perlu saya tekankan lagi, anda semua berhak untuk memberikan jawaban sesuai dengan UU mengenai pengaduan konsumen. Saya memiliki hak, sekali lagi memiliki hak penuh untuk menuliskan ini karena saya MENGALAMI sendiri perlakuan ini. dalam surat ini saya tidak pernah menyebutkan nama orang, sekali lagi TIDAK PERNAH MENYEBUTKAN NAMA ORANG, sehingga tidak ada satupun orang yang bisa mengadukan saya.

bank muamalat komplain

nformasi ATM Bank Muamalat Menyesatkan Nasabah
Achmad Yahya Sjarifuddin - suaraPembaca



Jakarta - Saya baru saja mengajukan aplikasi untuk pembuatan ATM (saya menggunakan Tabungan Ummat) di Bank Mualamat Indonesia (BMI) Slipi. Sesuai dengan instruksi yang ada di meja teller harus punya ATM dan bebas biaya.

Akan tetapi ternyata saya dikenakan biaya 7,500. Menurut Customer Service (CS) pengumuman itu hanya berlaku untuk pelanggan atau nasabah lama.

Well, dari mana kami tahu kalau itu hanya berlaku untuk nasabah lama kalau infonya tidak disertakan dalam pengumuman itu? Memangnya kita sebagai calon nasabah bisa menebak-nebak? So please, Muamalat be profesionallah. Bukan soal uangnya tapi info yang kurang jelas dan menyesatkan seperti ini akan memprovokasi komplain nasabah.

Jadi, next time kalau mau buat pengumuman dipikirkan terlebih dahulu redaksinya. Terima kasih.

Sebagai info tambahan, saya sebenarnya tidak mau posting di sini karena sudah submit komplain via Situs Resmi Bank Muamalat,
http://www.muamalatbank.com/kontak/kontak.asp. Tapi, ternyata form yang saya submit kembali ke saya karena email corporate@muamalatbank.com penuh.

Jadi daripada tidak sampai saya posting di sini supaya yang lain juga tahu.

Date: Fri, 27 Jun 2008 11:00:45 +0700 (WIT)
From: Mail Delivery System

This is the Postfix program at host mailserver.muamalatbank.com.,

: maildir delivery failed: "The user you are trying to reach is over quota."


Achmad Yahya Sjarifuddin
Manggala Wanabakti IV 6th Floor Jakarta
yahya@cbn.net.id
08559000297
(msh/msh)